Instagram @lisa_shew |
Oh, betapa malangnya diri, yang
ketika didunia begitu disanjung dan dipuja oleh sesame, padahal dihadapan
Allah, dia rusak dan penuh nista. Betapa menyesalnya diri yang ketika di dunia
sangat suka menjaga penampilan dan citra, padahal di sisi Allah ia dicerca
murka.
Betapa banyak dari kita yang sangat
menjaga image dan citra di hadapan manusia, namun dalam sunyi, tanpa rasa malu
bermaksiat dihadapan tuhan. Betapa seringnya kita menjadi manusia yang sangat
menjaga diri dihadapan sesama. Kita tampilkan
diri sebagai pribadi yang sangat sempurna, sangat baik dan penuh wibawa. Namun ketika sendiri, baru
terbongkar siapa diri kita yang sebenarnya. Kita merasa aman, kita merasa tak
ada satupun orang yang tahu bahwa kita tercela. Padahal Allah maha melihat. Dan
kelak pasti dating satu masa dimana seluruh makhluk akan menyaksikan siapa diri
kita yang sebenarnya.
Iyauma nakhtimu ‘alan afwahihim watukallimuunaa
aidiihim wa tasyahadu arjuluhunm bima kaanu yaksibuun. Rasanya ayat di surah Yasin ini sudah cukup untuk
menjadi penasehat abadi. Pada hari itu mulutmu terkunci hingga tak akan ada
dalih dan kebohongan apapun yang bisa kau lontarkan. Mulutmu tertutup, sehingga
tak bisa lagi mendustai siapapun sebagaimana yang kau lakukan selama di dunia.
Mulutmu tak bisa membicarakan kebaikanmu dan menutupi cacat dan lemahmu
sebagaimana yang selama ini kau lakukan di dunia. Pada hari itu hanya tangan
dan kakimu yang akan berbicara, mempersaksikan seluruh tingakah lakumu di dunia, sejak baligh, hingga ajalmu.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ
وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.” (QS. Yasin: 65)
Surah Yasin 36:82 |
Saat ini kita sangat mudah menjumpai pengadilan yang jauh dari keadilan
di negeri ini. Betapa banyaknya kezaliman yang timbul dari beberapa keputusan
hokum yang sangat tajam kepada kaum bawah, sementara sangat tumpul kepada
golongan atas. Mencuri beberapa buah semangka atau beberapa kilogram karet
mentah bisa langsung di ganjar hukuman penjara selama beberapa tahun. Sementara
koruptor yang merampok uang negara milyaran rupihan bahkan triliunan rupiah
bebas melanggang di negeri ini. Negeri ini memang kehilangan rasa keadilan.
Hukum sangat tegas bagi kaum miskin tetapi sangat hati-hati ketika menimpa kaum
kaya dan berkuasa.
Baca juga : Tuhan maaf kami sedang sibuk
Namun ketahuilah keadilan manusia terkadang bisa dimanipulasi, Tetapi
pengadilan Allah tak akan bisa, Karena dialah Dzat yang maha Melihat, Maha
Mengetahui segala tingkah dan perbuatan seluruh umat manusia, Tak ada yang
mampu menyuap malaikat, sang petugas yang kejujurannya tak perlu di ragukan
taka da yang bisa membohongi keadilan mahsyar
.
Marilah kita berhati-hati terhadap pengetahuan Allah yang tiada
batasnya. Saat kita sendiri, hakikatnya tidak sendiri. Karena Allah yang maha
menyaksikan segala apa yang kita perbuat. Perasaan yang selalu merasa kehadiran
Allah dekat dengan kita itulah yang berpotensi menjauhkan kita dari keberanian
kita melanggar laranganNya. Kita tidak lagi menakutkan pengadilan manusia yang
paling berat hukuman mati. Yang kita takutkan adalah pengadilan Allah yang
dampaknya bisa jadi berbuntut siksaan sepanjang masa yang tak akan ada
hentinya.
Ketika kita memiliki rasa diawasi selalu oleh Allah, kita malu pada-Nya
ketika waktu dan usia yang sudah dikaruniakan-Nya bagi kita justru kita isi
dengan hall yang sia-sia, Bahkan perbuatan yang dilarangnya. Kita malu pada-Nya
kira tak peduli lagi pandangan manusia pada kita, Karena pendapat sesama hanyalah pendapat
subjektif yang tidak menentukan baik buruknya kita. Pandangan Allah pada kitalah yang objektig.
Jika dalam pandangannya kita baik, maka baiklah kita.
Pengadilan Tuhan tidak bisa disogok dan dimanipulasi. Pengadilan Mahsyar
tak akan bisa di Intervensi dengan kekuasaan apapun . Dalam pengadilan itu,
dipertontonkan dengan sangat detail tentang segala perbuatan baik dan buruk
yang pernah kita kerjakan. Bayangkan seluruh manusia dikumpulkan dalam satu
tempat dan di depannya dipersaksikan seluruh perjalanan hidup masing-masing
kita dengan sangat detail. Seluruh ain yang selama ini kita tutupi tiba-tiba
terbongkar tanpa tedeng aling-aling, seluruh ke-Jaim-an kita saat itu tiada gunanya. Karena Allah mempertontonkan
dihadapan seluruh manusia tentang siapa dan bagaimana kita sebenarnya.
Oh, Betapa malunya diri, yang selama ini di dunia dengan penuh
wibawa tampil di depan khalayak, tetapi dalam kesendirian justru merasa aman
dengan dosa-dosanya . Oh, Betapa
malangnya diri, yang ketika di dunia disanjung dan dipuja-puja oleh sesama,
padahal dihadapan Allah, dia rusak dan penuh nista. Betapa menyesalnya diri
ketika di dunia sangat suka menjaga penampilan dan citr, padahal di sisi Allah
dia dicerca dan dimurka.
Pengadilan tuhan adalah pengadilan yang benar-benar adil. Di sana akan
muncul dua golongan , yakni golongan kanan dan golongan kiri, Bagi golongan
kiri , maka siksaan adalah balasan atas segala perbuatan buruk yang selama ini ia
lakukan di Dunia, Bagi golongan kanan maka nikmat surge adalah balasan atas
segala perbuatan kebaikan dan amalan yang sudah dilakukannya didunia.
Sahabatku, kini kita masih diberi kesempatan untuk memilih. Kini kita
masih dipercayai oleh Tuhan untuk memperbaiki diri . memilih menjadi golongan
manusia yang menyesal, malang, dan meratapi hidupnya didunia. Atau justru
menjadi golongan manusia yang puas dengan kebaikan yang sudah dikerjakan saat
hidup, kita masih punya kesempatan untuk memilih, menjadi orang yang mudah
dipuja oleh sesama namun dimurka oleh tuhan, atau menjadi orang yang terhormat
dimata manusia, dalam pandangan Allah berlimpah rahmat?
Hari ini, sebelum beranjak tidur di malam, sejenak tanyakan pada diri
sendiri
-
Andaikan ini tidur terakhirku , sudah siapkah aku
menghadap tuhan dengan diri saat ini?
-
Andaikan ini hari terakhirku , dosa apa yang sangat
aku ingin pintakan ampun pada-Nya
-
Andaikan ini hari terakhirku, amalan apa yang aku
yakin sanggup menyelamatkanku di alam barzah.
-
Andaikan ini hari terakhirku, karakter apa dalam
diriku yang membuat tuhan mencurahkan rahmay-Nya padauk.
Mari pejamkan mata sejenak, merenungkannya dalam-dalam. Lalu beristirahatlah.
Semoga esok Tuhan masih berkenan memberi kita tambahan umur untuk memperbaiki
diri. Jantung yang terus berdetak adalah nasihat bahwa perjalanan kubur tak
pernah libur. Sekolah, kuliah, kerja boleh saja libur, tapi ingatlah bahwa usia
kita tak pernah libur. Meski hari libur, hindari bermalas diri. Tetaplah
produktif dalam berkarya dan beribadah. Lalu kapan istirahatnya? Percayalah
tempat istirahat terbaik adalah surga.
Ilustrasi Padang Mahsyar |
Mari mengamlkan doa ini agar allah melindungi kita dari siksa kubur,
siksa neraka, dari ujian kehidupan dan kematian, serta dari ujian fitnah
Dajjal.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah
mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR.
Bukhari-Muslim)