Kaki yang terperosok ke kolong kandang atau kambing yang kedinginan karena kandang terlalu terbuka (peternak lupa menutup tirai) merupakan salah satu contoh dari buruknya sistem perkandangan yang akan mengakibatkan kerugian bagi peternak. Agar dapat berproduksi dengan optimal, pastikan kambing yang dipelihara terjaga kenyamanannya di dalam kandang.
Sistem perkandangan yang baik sangat menentukan keberhasilan usaha kambing. Hal ini karena sistem perkandangan akan membantu dalam manajemen pemeliharaan kambing seperti memudahkan pemberian pakan dan minum, perkawinan, penanganan kelahiran, penanganan kambing yang sakit, dan lainnya. Sebagai contoh, pada saat peternak akan memberi pakan, akan sulit apabila tempat pakan terlalu tinggi karena peternak harus mengangkat pakannya terlebih dahulu. Sebaliknya, peternak akan dengan mudah memberikan pakan bila ketinggian tempat pakan sesuai dengan jangkauan peternak.
Kandang yang berkualitas baik juga akan menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk kambing hidup, tumbuh, dan berkembang biak. Kambing dapat terhindar dari terpaan angin secara langsung serta terhindar dari panas matahari dan air hujan. Kambing juga dapat memperoleh udara yang sehat dan menyegarkan dan dapat hidup dengan tenang karena terhindar dari bibit penyakit, kutu-kutu, gangguan lalat, serta gangguan nyamuk.
Dengan perkandangan yang baik, kambing memperoleh perawatan maksimal sehingga dapat berproduksi dengan maksimal pula. Perkandangan yang baik juga akan memudahkan pemanfaatan urine dan kotoran kambing untuk dijadikan kompos sehingga dapat menambah nilai ekonomis usaha ternak kambing tersebut. Dalam situasi kandang yang baik, petugas kandang akan merasa nyaman dalam memelihara kambing dan timbul semangat dalam bekerja. Oleh karena itu, ukuran kandang yang baik dapat dinilai secara otomatis pada saat kita berada di tengah kandang.
Perkandangan yang buruk akan menjadi penyebab kegagalan usaha kambing. Sering kali terjadi kasus cempe yang mati terinjak, terjepit di sela-sela lantai kandang, atau mati kedinginan. Hal itu karena peternak tidak menyediakan kandang yang terpisah untuk setiap periode kehidupan kambing dan kurang memperhatikan kondisi angin setempat. Manajemen kandang yang buruk juga akan membuat distribusi pakan tidak merata sehingga keseragaman pertumbuhan kambing juga akan rendah.
Beberapa kejadian fatal yang sebenarnya bisa tidak terjadi adalah kambing yang mati akibat belatung pada luka yang membusuk dan kasus kambing mati tergantung di kandang. Kedua hal tersebut kejadian yang sesungguhnya tidak perlu terjadi apabila kontruksi kandang baik. Ukuran kandang harus juga sesuai dengan fase fisiologis, jenis kambing, dan tujuan pemeliharaan. Ukuran kandang untuk tujuan penggemukan berbeda dengan ukuran kandang untuk tujuan pembibitan. Demikian juga dengan kandang kambing jantan dewasa tidak sama dengan kandang cempe.
Sebelum peternak membeli bibit kambing, hal-hal yang akan menjadi masalah pada sistem perkandangan harus diselesaikan terlebih dahulu, terutama jika kambing yang akan dipelihara dalam skala besar. Hal ini kerena segala sesuatunya harus diperhitungkan secara teliti. Perkandangan dan pakan memegang peranan 60% dalam keberhasilan usaha kambing, sedangkan bibit kambing berkontribusi 30%, dan faktor lainnya 10%.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menghitung luas kandang yang akan dibangun, lalu disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara dan tujuan pemeliharaannya. Kemudian, menentukan lokasi kandang yang strategis, dekat sumber pakan, dekat sumber air, akses listrik dan jalan yang mudah, serta ramah lingkungan. Selain itu, arah kandang terhadap sinar matahari, jarak antarkandang, serta jarak antara kandang dan perumahan penduduk juga harus diperhitungkan.
Apakah fungsi sebenarnya kandang untuk ternak kambing?
Kandang merupakan tempat tinggal untuk kambing. Kandang yang nyaman akan memberikan output yang lebih. Oleh karena itu, peternak harus membuat kandang yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan ternaknya, seperti melindungi dari pengaruh iklim yang buruk (hujan, panas, angin, dan suhu) serta gangguan lainnya seperti hewan liar dan pencurian ternak. Berikut fungsi kandang secara lengkap.
1. Melindungi ternak dari hewan pemangsa (predator).
2. Melindungi ternak dari cekaman iklim, terutama radiasi matahari yang tinggi, hujan deras, udara dingin, hembusan angin kencang, dan lainnya.
3. Mencegah ternak tidak merusak tanaman lain di sekitarnya.
4. Memfasilitasi ternak untuk beraktivitas dan beristirahat dengan nyaman.
5. Memfasilitasi ternak dalam hal reproduksi.
6. Memudahkan pemeliharan sehari-hari seperti pemberian pakan, pengawasan terhadap penyakit, dan seleksi ternak.
7. Meningkatkan sanitasi areal peternakan dan higiene bagi ternak dengan menampung dan memisahkan ternak dari kotorannya sehingga mudah dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk organik (pupuk kandang).
Bagaimana konstruksi kandang kambing yang ideal?
Sesuai dengan fungsinya, kandang harus menjamin ternak agar nyaman dan dapat hidup sehat. Kandang juga harus memenuhi persyaratan untuk tidak mengganggu lingkungan, terutama masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kandang kambing harus direncanakan dapat memenuhi syarat, seperti hal-hal sebagai berikut.
1. Kandang dibuat di daerah yang relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya, tidak lembap, dan jauh dari kebisingan.
2. Aliran/sirkulasi udara segar serta terhindar dari aliran udara yang kencang.
3. Sinar matahari pagi dapat bebas keluar masuk kandang, tetapi pada siang hari tidak sampai masuk ke dalam kandang.
4. Agak jauh dari lokasi pemukiman dan masyarakat juga tidak merasa terganggu. Untuk kategori perusahaan, tergantung kesepakatan dengan masyarakat sekitar.
5. Lokasi dianjurkan jauh dari sumber air yang digunakan oleh masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan agar kotoran kambing tidak mencemari, baik secara langsung maupun lewat rembesan. 6. Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian, seperti jalan raya, pasar, dan pabrik agar kambing tidak mudah stres.
7. Arah bangunan kandang tunggal sebaiknya menghadap ke timur, sedangkan pada penggunaan kandang ganda sebaiknya menghadap ke arah utara-selatan.
Pembuatan kandang untuk ternak kambing khususnya, tidak boleh asal jadi. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Bentuk kandang harus sesuai dengan ternak yang akan dipelihara. Perencanaan yang matang juga diperlukan agar tidak terjadi kesalahan ketika kandang sudah jadi. Dengan demikian, kandang dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Apa saja pesyaratan dalam pembuatan kandang kambing yang berkualitas baik?
Agar kandang dapat berdiri dengan kokoh dan nyaman untuk ternak sesuai dengan kebutuhan hidup kambing, pembuatan kandang kambing harus memperhatikan persyaratan. Persyaratab tersebut antara lain biologis, teknis, dan ekonomis.
1. Faktor Biologis
Faktor biologis ternak yang perlu dipertimbangkan adalah respon ternak terhadap unsur iklim. Kandang dirancang sedemikian rupa agar tidak menyebabkan suhu dalam kandang terlalu panas. Sebagai contoh, atap diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap panas yang relatif kecil. Untuk lokasi kandang di daerah panas, dapat menggunakan atap rumbia atau ilalang. Sementara itu, di daerah dingin dapat menggunakan atap seng. Hal ini bertujuan agar kambing yang dipelihara dapat berproduksi secara optimal.
2. Faktor Teknis
Kandang ternak harus kuat agar dapat memberikan fungsinya dengan baik. Konstruksi, bahan, dan tata letak bangunan harus dihitung berdasarkan perhitungan arsitektur yang sesuai. Kandang harus dibuat sedemikian rupa agar kambing terhindar dari kecelakaan seperti terperosok atau terkena paku. Berikut persyaratan teknis lainnya dalam pembuatan kandang.
• Konstruksi harus kuat, terutama pada tiang meskipun menggunakan bahan bangunan yang sederhana.
• Dinding terbuat dari bahan seperti bambu yang dianyam. Ventilasi juga harus diperhatikan agar sirkulasi udara lancar tanpa mengganggu kenyamanan dan kesehatan ternak.
3. Faktor Ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah memberikan nilai ekonomi bagi peternaknya. Oleh karena itu, semua faktor dalam proses pengelolaan ternak juga harus dipertimbangkan secara ekonomi. Kandang merupakan investasi tetap dan jangka panjang. Oleh sebab itu, harus dibuat kuat, tetapi menggunakan bahan bangunan yang tidak terlalu mahal.
Apa saja tipe dan model kandang kambing?
Pada usaha ternak kambing, ada banyak jenis kandang yang dapat dijumpai pada peternakan di Indonesia saat ini. Setiap kandang memiliki fungsi masing-masing yang penggunaannya pun dapat disesuaikan dengan umur kambing.
1. Tipe dan Model Kandang
Tipe dan model kandang untuk ternak kambing yang umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kandang panggung dan lemprak.
a. Kandang panggung
Kandang tipe panggung merupakan kandang dengan konstruksi lantai yang dibuat panggung. Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran yang terkumpul di bawah lantai. Kolong lantai dibuat berlubang atau miring agar feses dan urine dapat mengalir dan tidak menggenang. Celah pada lantai panggung dibuat kurang lebih 1,5—2 cm agar kotoran dapat jatuh kebawah, tetapi kaki domba tidak sampai terperosok.
Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70—80 cm (ukuran tinggi penyekat) agar kambing terhindar dari angin kencang. Di atas ketinggian 70—80 cm, dinding dibuat bercelah agar udara dan sinar matahari pagi dapat bebas masuk ke dalam kandang. Tinggi panggung dari tanah dapat dibuat minimal 50—70 cm. Tinggi ruang utama dari alas sampai atap kurang lebih 2 m. Celah yang dibuat untuk mencapai ke tempat pakan antara 20—25 cm.Tempat pakan harus dibuat rapat agar bahan pakan yang diberikan tidak tercecer keluar. Ukuran alas tempat pakan 25—40 cm, lebar bagian atas 40—50 cm, sedangkan dalam tempat pakan 30—40 cm. Tempat pakan pada kandang ganda dibuat di tengah kandang agar peternak lebih mudah memberikan pakan dan minum. Kandang panggung bersekat secara individu untuk tujuan penggemukan. Tujuan disekat adalah untuk menjamin kesehatan serta membatasi gerak kambing. Kandang panggung yang terawat dengan baik akan terlihat dari kambing yang terlihat bersih dan sehat.
gambar kandang panggung ganda |
b. Kandang Lemprak
Kandang tipe lemprak merupakan kandang yang umum digunakan usaha ternak rakyat di mana kambing yang dipelihara hanya berjumlah sedikit. Kandang lemprak merupakan sistem kandang dengan alas tanah. Kekurangan kandang dengan sistem ini salah satunya tidak dilengkapi dengan palung/tempat pakan. Pakan disajikan berserakan di atas alas (tanah). Umumnya pakan akan tercampur dengan kotoran sehingga sanitasi pada kandang sistem ini sangatlah kurang. Umumnya, kotoran akan dibongkar setelah 3—6 bulan.
2. Kandang Berdasarkan Kepemilikan dan Jumlah Ternak
Berdasarkan kepemilikan dan jumlah ternaknya, kandang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kandang individu dan kandang komunal. Kandang individu adalah bangunan kandang yang berada di rumah peternak yang memilikinya. Sementara itu, kandang komunal adalah kandang yang berisi ternak dari beberapa peternak/pemilik pada satu lokasi, lalu dikelola bersama-sama dengan dikoordinir oleh ketua kelompok. Sistem kandang komunal ini sangat baik untuk dilakukan karena selain dapat membuat sekitar rumah peternak lebih sehat (kandang tidak terletak dekat rumah), penanganan kotoran yang lebih mudah,dapat saling tukar informasi, saling memotivasi, dan kemungkinan peningkatan skala usaha.
3. Kandang Berdasarkan Status Fisiologis
Berdasarkan status fisiologis, ada beberapa bentuk kandang yang dapat diketahui. Pembagian tipe kandang berdasarkan fase atau kondisi dari kambing, tetapi pada umumnya terbagi menjadi tipe koloni dan individu berikut penjelasannya.
a. Kandang induk
Kandang induk terdiri atas masa kering (tidak bunting) dan kandang induk bunting serta menyusui.
• Kandang induk masa kering Kandang induk masa kering (induk yang tidak sedang bunting) dan induk siap untuk dikawinkan kembali menggunakan dipelihara dalam kandang koloni atau berkelompok. Kandang koloni dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk. Sebagai contoh, satu ruangan kandang dibuat memanjang tanpa adanya penyekatan. Pintu dibuat pada bagian ujung kandang untuk keluar masuknya ternak.
• Kandang induk bunting (bersalin) dan menyusui Kandang induk yang sedang bunting lebih dari tiga bulan dan induk yang sedang menyusui dibuat dengan tipe kandang individu. Sementara itu, kandang bersalin memiliki dimensi 1 m x 1 m sampai 1,5 m x 1,5 m.
b. Kandang pejantan
Kandang pejantan dibuat dengan tipe kandang atau individu. Ukuran kandang pejantan 1 m x 1 m sampai 1,5 x 1,5 m. Bahan yang digunakan untuk membuat kandang pejantan sebaiknya adalah kayu yang kuat. Pintu kandang dibuat dengan sistem pintu selot atau bisa dibongkar pasang saat keluar masuk ternak. Jarak antarselot yaitu 20—30 cm.
c. Kandang sapihan
Kandang sapihan baik jantan maupun betina dapat menggunakan tipe kandang individu maupun kandang koloni. Kandang koloni diberi sekat ruangan kecil yang dapat menampung 5—10 ekor ternak.
d. Kandang penggemukan
Kandang penggemukan menggunakan tipe individu dengan ukuran antara 50 cm x 50 cm sampai dengan 75 cm x 75 cm.
Apa sajakah perlengkapan yang harus ada di kandang?
Perlengkapan kandang yang harus tersedia agar efisien dalam pengelolaan adalah sebagai berikut.
1. Tempat Pakan dan Minum
Tempat pakan dan tempat minum dapat berupa baskom atau kotak kayu yang dibuat memanjang di sepanjang kandang. Hal ini bertujuan agar pakan dan minum yang diletakkan tidak tercecer.
2. Gudang Pakan
Merupakan tempat untuk menyimpan sementara pakan yang belum siap disajikan ke ternak. Hijauan pakan yang disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam bentuk ikatan agar tidak menimbulkan panas dan mengurangi kualitas hijauan pakan ternak. Hijauan pakan yang dilayukan lebih baik untuk ternak kambing dibandingkan dengan yang baru dan masih lembap. Sementara itu, penyimpanan pakan penguat hendaknya pada tempat yang terhindar dari proses pembusukan dan serangan hama.
3. Tempat Umbaran
Umbaran berfungsi sebagai lokasi refreshing (penyegaran) dan olahraga bagi ternak.Ternak kambing yang kesehariannya dipelihara dalam kandang perlu bermain di tempat umbaran secara teratur agar kesehatannya terjaga. Khususnya pada betina, kurang gerak akan mengakibatkan kesulitan pada saat melahirkan.
4. Tempat Kotoran/kompos
Sisa pakan dan kotoran akan menumpuk jadi satu pada kandang tipe lemprak. Sementara itu, pada kandang tipe panggung akan tertumpuk pada kolong lantai kandang. Agar kotoran dapat jatuh ke bawah, lantai kandang pada tipe panggung harus diatur tidak terlalu rapat. Hal ini karena, kotoran tersebut akan mengganggu kesehatan ternak jika dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, perlu disiapkan perlengkapan berupa tempat kotoran/kompos.
Pupuk Kotoran Kambing |
5. Peralatan Kandang
Peralatan diperlukan peternak sebagai penunjang kegiatan budidaya ternak dan alat bantu untuk meningkatkan produktivitas peternak. Peralatan juga berfungsi untuk menurunkan biaya tenaga kerja. Sebagai penunjang kegiatan budidaya, peralatan terdiri atas tempat pakan, tempat minum, peralatan kesehatan ternak, dan lainnya. Sementara itu, peralatan yang berfungsi untuk membantu meningkatkan produktivitas ternak yaitu mesin pembuat pakan, alat transportasi, dan mesin pemanen hasil ternak.
Bagaimana persyaratan kandang kambing yang ideal untuk pembibitan?
Persyaratan lokasi dan kandang pembibitan yang ideal menurut peraturan Kementerian Pertanian yaitu sebagai berikut.
1. Tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD) setempat.
2. Mempunyai potensi sebagai sumber bibit kambing dan domba serta dapat ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit ternak.
3. Terkonsentrasi dalam satu kawasan atau satu Village Breeding Center (VBC).
4. Tidak mengganggu ketertiban dan kepentingan umum setempat. Untuk peternakan yang sudah berbentuk perusahaan dibuktikan dengan izin tempat usaha.
5. Memperhatikan lingkungan dan topografi lokasi sehingga kotoran dan limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
6. Jarak antara usaha pembibitan kambing dengan usaha pembibitan ternak lainnya minimal 1.000 m.
Lahan untuk usaha pembibitan kambing harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Bebas dari jasad renik patogen yang membahayakan ternak dan manusia.
2. Sesuai dengan peruntukannya menurut peraturan Undang undang yang berlaku.
Sumber air di lokasi kandang merupakan salah satu faktor utama yang harus ada. Akan tetapi, sumber air yang dibutuhkan memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.
1. Air yang digunakan tersedia sepanjang tahun dalam jumlah yang cukup.
2. Sumber air mudah dicapai (dekat dengan lokasi kandang).
3. Penggunaannya tidak mengganggu ketersediaan air bagi masyarakat.
Untuk pembibitan kambing sistem semi intensif dan intensif, diperlukan bangunan, peralatan, serta persyaratan teknis dan letak kandang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Bangunan
a. Kandang pejantan.
b. Kandang induk.
c. Kandang pembesaran.
d. Kandang isolasi ternak yang sakit.
e. Gudang pakan dan peralatan.
f. Unit penampungan dan pengolahan limbah.
2. Peralatan
a. Tempat pakan dan tempat minum.
b. Alat pemotong dan pengangkut rumput.
c. Alat pembersih kandang dan pembuat kompos.
d. Peralatan kesehatan hewan.
3. Persyaratan teknis kandang:
Konstruksi harus kuat. Terbuat dari bahan yang ekonomis dan mudah diperoleh.
Sirkulasi udara dan sinar matahari cukup.
Drainase dan saluran pembuangan limbah baik serta mudah dibersihkan.
Lantai rata, tidak licin, tidak kasar, mudah kering, dan kuat.
Luas kandang memenuhi persyaratan daya tampung. Kandang isolasi dibuat terpisah.
4. Letak kandang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Model Kandang panggung merupakan sistem kandang kambing yang paling baik. Hal ini karena kandang panggung lebih terjaga sanitasi dan kebersihannya
- Akses transportasi mudah.
- Kering dan tidak tergenang saat hujan.
- Dekat sumber air.
- Cukup sinar matahari.
- Kandang tunggal menghadap timur,
- sedangkan kandang ganda membujur ke arah utara-selatan.
- Tidak mengganggu lingkungan hidup.
- Memenuhi persyaratan higienis dan sanitasi.
Bagaimana model dan ukuran kandang kambing yang ideal untuk penggemukan?
Model/bentuk dan ukuran kandang pada usaha penggemukan sangat mempengaruhi keberhasilan. Kandang yang ideal digunakan untuk penggemukan adalah kandang panggung. Dengan teknik ini, kebersihan serta kesehatan ternak dapat terjaga dengan baik. Pengendalian penyakit juga lebih mudah karena kotoran tidak menumpuk pada lantai panggung. Berdasarkan faktor biaya, pembuatan kandang panggung memang membutuhkan cost (biaya) yang lebih besar jika dibandingkan dengan non-panggung. Akan tetapi fungsi utamanya merupakan hal yang sangat penting untuk mengendalikan berbagai serangan penyakit umum pada kambing.
Material Kandang
Untuk menghemat biaya pembuatan kandang pengggemukan, material yang digunakan adalah yang murah, tetapi memiliki daya tahan lama. Sebagai contoh, gunakan bambu untuk tiang utama, kayu ukuran 5 cm x 7 cm (penyangga lantai panggung), kayu ukuran 4 cm x 6 cm sebagai penghubung antartiang dan tumpuan atap, bahan plastik sebagai atap, semen untuk lantai dasar, baut, paku, serta dinding yang terbuat dari anyaman bambu.
kandang kambing dari bambu |
Ukuran Kandang Penggemukan Kambing
Ukuran kandang panggung tergantung dari jenis kambing yang akan dibudidayakan. Akan tetapi, acuan yang dapat diterapkan yaitu lebar minimal 120 cm dan panjang 150 cm untuk lima ekor kambing. Jarak dari lantai dasar ke lantai panggung yaitu 70 cm, jarak lantai panggung ke atap 180 cm pada bagian depan, sedangkan pada bagian belakang 160 cm. Dengan demikian, kemiringan atap adalah 20 cm. Ukuran-ukuran tersebut sudah cukup bagus untuk menjaga kandang, terutama dari genangan air yang dapat jadi penyakit.
Lantai Kandang Panggung
Bahan lantai dari bambu duri tergolong cukup tahan lama jika dibandingkan dengan jenis bambu lainnya. Jarak antarpapan lantai
gambar desain kandang kambing |
sebaiknya tidak terlalu lebar ataupun terlalu sempit. Hal ini bertujuan agar kotoran dapat terjatuh ke lantai dasar (kolong lantai) tanpa tersangkut sehingga kecil kemungkinannya untuk penyakit datang.
Lantai Dasar
Pembuatan lantai dasar pada kandang kambing wajib menggunakan semen beton. Hal ini karena penggunaan lantai semen sangat berpengaruh dengan faktor kebersihan serta mudah dalam pembersihan kotoran kambing. Arah kemiringan lantai dasar sebaiknya menuju belakang kandang, dengan selisih ketinggian 7—10 cm. Pada ujung lantai dasar di bagian belakang kandang dibuat saluran kecil yang mengarah ke bak penampung kotoran.
Dinding Kandang
Untuk menghemat biaya pembuatan kandang panggung, pemilihan dinding anyaman bambu merupakan solusi yang tepat. Harga dinding bambu relatif murah. Kisaran harga anyaman bambu ukuran 1 m x 2 m adalah Rp25.000,00/lembar.
Ketinggian Wadah/Tempat Pakan
Mengenai ketinggian tempat/wadah pakan kambing, disesuaikan dengan jenis kambing yang dipelihara. Hal ini penting mengingat kenyamanan kambing, terutama dalam hal konsumsi pakan merupakan salah satu faktor keberhasilan usaha ternak.
Atap Kandang
Ketinggian atap kandang panggung dapat dibuat sekitar 180 cm dari lantai dasar. Panjang atap minimal 70 cm dengan kemiringan seperti atap utama kandang.
Apa saja persyaratan pembuatan kandang kambing etawa?
Pada prinsipnya, pembuatan kandang untuk didasarkan pada tujuan untuk membuat ternak nyaman dan dapat bereproduksi dengan optimal. Dalam membangun kandang kambing etawa, hendaknya kandang tersebut memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut.- Kandang adalah tempat kambing beraktivitas seperti makan, tidur, minum, dan lainnya.
- Kandang sebagai tempat berlindung dari panas, hujan, dan terpaan angin.
- Kandang sebagai tempat berlindung dari pemangsa atau hewan pengganggu lainnya.
- Kandang sebagai tempat untuk menjaga dan mengawasi ternak.
Kandang kambing etawa biasanya dibuat panggung. Hal ini bertujuan agar kambing terhindar dari penyakit gatal dan mastitis. Kontruksinya harus kuat dibandingkan dengan kandang kambing jenis lainnya. Luas kandang per ruang yaitu sekitar 1,5 m x 2 m. Untuk skala pemeliharaan dalam jumlah sedikit di bawah 10 ekor tentu sangat sederhana dan murah. Hal ini karena pada prinsipnya seekor kambing membutuhkan luas hanya 1,5 m untuk ruang geraknya. Kandang yang digunakan untuk kambing etawa adalah kandang individu. Hal ini karena umumnya, kambing etawa biasa saling beradu jika dikelompokan lebih dari dua ekor yang tidak satu induk.Selain itu, antara kambing betina dan jantannya juga harus dipisah. Kambing etawa juga memiliki sifat mudah kembung (tidak tahan terhadap tiupan angin yang terlalu kencang). Oleh karena itu, pastikan kandang memiliki fentilasi yang cukup.
Mengapa kandang etawa jantan harus dipisah dari kandang betina?
Beberapa kondisi yang mendasari kandang kambing etawa jantan harus terpisah dari kandang betina adalah sebagai berikut.
1. Kambing etawa jantan dewasa cenderung mengeluarkan bau prengus yang cukup kuat. Oleh karena itu, agar kualitas susu yang dihasilkan tidak berbau prengus, sebaiknya kandang jantan ditempatkan pada kandang yang agak jauh dari kandang induk perahnya.
2. Kambing etawa jantan tidak akan tenang apabila ditempatkan bersebelahan dengan kambing betina. Pejantan akan terus mendekati betina sehingga menyebabkan pola makan dan pola istirahat jantan akan terganggu. Dampak selanjutnya adalah jantan akan sulit gemuk dan daya tahan tubuhnya rendah.
3. Model kandang kambing etawa jantan, konstruksi bagian atasnya tertutup. Hal ini bertujuan untuk keamanan ternak baik dari gangguan luar maupun dari perilaku kambing itu sendiri.
Bagaimana kualitas urine kambing yang digunakan untuk pupuk? Bagaimana desain kandang untuk menampung urine?
1. Urine mempunyai keunggulan yang dapat digunakan sebagai pupuk karena mengandung berbagai unsur hara makro utama yaitu N (Nitrogen), Fosfor (P), Kalium (K), dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.2. Menurut hasil penelitian, urine kambing mengandung kadar nitrogen (N) 36,90—37,31%, Fosfor (P) 16,5—16,8 ppm, dan Kalium (K) 0,67—1,27%. Kandungan nitrogen pada urine kambing sama dengan yang ada pada pupuk SP36, yaitu 36% nitrogen, atau tidak beda jauh dengan kandungan nitrogen pupuk urea, yakni 45%. Dengan demikian, para petani dapat mengganti penggunaan pupuk ureanya dengan pupuk urine kambing. pupuk urea sebanyak 2 kg setara dengan 2,5 liter urine kambing. Data menyebutkan, satu ekor kambing menghasilkan 2,5 liter urine setiap harinya dan menghasilkan kotoran sebanyak satu karung selama dua bulan.
3. Pembuatan saluran kotoran di bawah kandang dengan membuat desain lantai yang miring. Keuntungan kandang plester miring ini antara lain sebagai berikut.
- Mempermudah pembersihan kandang karena kotoran terkumpul di atas saluran.
- Memudahkan dalam menampung urine karena urine terpisah dengan feses.
- Menambah nilai ekonomis dari beternak karena urine dapat digunakan bahan pupuk organik cair (POC) dan pestisida biologi.
- Meningkatkan status kesehatan kambing karena kandang setiap hari dalam kondisi bersih dan terhindar dari gas amonia yang dihasilkan oleh feses kambing.
- Mengurangi biaya pupuk kimia untuk pupuk hijauan pakan karena urine dapat menggantikan pupuk urea.
4. Desain kandang plester miring ini secara ekonomi memang menambah biaya investasi kandang di awal usaha ternak. Akan tetapi, semua investasi yang tidak sedikit tersebut, dapat terganti dengan rendahnya risiko penyakit serta hasil dari pengolahan pupuk.
gambar saluran penampung urine kambing |
5. Kandang plester, kemiringan lantainya dibuat kurang lebih 50°. Bagian bawah dibuat saluran untuk menampung feses dan mengalirkan urine. Ukuran keramik yang digunakan sekitar 30 cm x 30 cm sesuai dengan lebar saluran tersebut. Kemudian, di atas saluran ditutup dengan lantai keramik ukuran 30 cm x 30 cm (hanya diletakkan di atas saluran) sehingga terdapat celah untuk aliran urine dari lantai plester yang miring. Untuk menghemat biaya kita bisa membeli keramik sortiran dari toko bangunan. Fungsi keramik adalah untuk memudahkan dalam membersihkan feses (kotoran ternak). Kotoran yang jatuh akan menggelinding dan terkumpul di atas keramik.
Masuk ke Daftar Tips -> Cara Ternak Kambing
Sebelumnya -> Tips Memilih Bibit Kambing